Kamis, 14 Mei 2009

Perhitungan Kecepatan Cahaya versi Al - Quran

PERHITUNGAN KECEPATAN CAHAYA

QS 32: As-Sajdah:5
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian
(urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang
kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu.


----------------------------------------------------------------------

Orang Islam melakukan perhitungan waktu dengan
hitungan bulan [moon]. Satu tahun menurut
perhitunganmu terdiri atas 12 bulan [month], dengan
setiap bulan [month] menunjukkan satu kali revolusi
bulan [moon] terhadap bumi.

Selama ini kita menganggap kala revolusi bulan
adalah 29.53 hari, yaitu waktu antara fase sinar
matahari yang sama pada bulan. Padahal selang
waktu itu dipengaruhi juga oleh bergeraknya bumi
mengitari matahari. Kala revolusi bulan sendiri, yaitu
waktu berputarnya bulan tepat 360 derajat
mengelilingi bumi, adalah 27.321661 hari, atau
655.71986 jam. Kala rotasi bumi juga bukan 24 jam
[yang juga dihitung berdasarkan fase sinar matahari],
melainkan 23 jam 56 menit 4.0906 detik, atau
86164.0906 detik.

Sekarang, kalau "satu hari" bagi "Sang Urusan" itu
sama dengan "seribu tahun" bagi "perhitungan
bulan", maka perbandingan kecepatan sang urusan
dengan kecepatan bulan adalah 1000 kali 12, jadi
12000.

C t = 12000 L

C = kecepatan sang urusan
t = kala rotasi bumi = 86164.0906 detik
L = jarak yang ditempuh bulan dalam satu revolusi

Kalau kecepatan bulan kita notasikan dengan V,
maka :

V = 2 π R / T

R = jejari lintasan bulan terhadap bumi = 384264 km
T = kala revolusi bulan = 655.71986 jam

V = 3682.07 km/jam --> disetujui oleh NASA

Ada hal lain yang harus kita hitung. Menuruti Einstein,
kita harus mengeliminasi faktor gravitasi matahari.
Gravitasi matahari membuat bumi mengelilingi
matahari dengan kala revolusi 365.25636 hari. Satu
kali revolusi bulan, 27.321661 hari, telah membuat
bumi berputar sebesar α =
27.321661/365.25636360 derajat = 26.92848
derajat. Putaran ini harus dieliminasi. Kecepatan
bulan tanpa putaran terhadap matahari bukan lagi V,
melainkan (V cos α).

L = V cos α T

Tapi :

C t = 12000 L

Maka :

C = 12000 V cos α T / t
= 12000 3682.07 km/jam 0.89157 655.71986
jam / 86164.0906 detik
= 299792.5 km/detik


----------------------------------------------------------------------

Untuk perbandingan :
1. Hasil hitung kita : C = 299792.5 km/detik
2. US National Bureau of Standards: C =
299792.4574 + 0.0011 km/detik
3. British National Physical Lab: C = 299792.4590 +
0.0008 km/detik
4. General Conf on Measures: 1 m = jarak cahaya
selama 1/299792458 detik

Formulasi ini diturunkan dari wahyu yang diterima
manusia, yaitu Rasulullh Muhammad saw, yang
hidup di tengah masyarakat ummi di gurun pasir
sekitar 1400 tahun yang lalu. Sungguh tidak wajar
kalau sebagian dari kita masih bisa beranggapan
bahwa Ia (Muhammad saw) mengada-adakannya.

Jumat, 01 Mei 2009

Cadangan Minyak Terbesar Dunia Ditemukan di Perairan Aceh

INDONESIA krisis BBM ? Ironis memang. Sebab negara kita kaya akan minyak dan gas (Migas). Bahkan salah satu bukti terbaru menyebutkan, bahwa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang melakukan survei geo-logi dan geofisika kelautan menemukan cadangan migas yang amat besar perairan ti-mur laut Pulau Simeulue, Aceh.

Bahkan ini diperkira-kan yang terbesar di dunia, yakni 320,79 miliar barel.

Meski volume tersebut, me-nurut Kepala BPPT Said Jenie, baru mempresentasi-kan ruang dalam batuan (tanki) yang belum tentu selu-ruhnya diisi oleh hidrokarbon, namun melihat berbagai in-dikasi yang berasosiasi de-ngan hadirnya migas, ia me-ngaku cukup optimistis.

“Memang penelitian masih perlu ditindaklanjuti. Tapi, jika memang terbukti benar, kita bisa bayangkan peneri-maan negara yang tak terkira jumlahnya dari penemuan ini,” ujarnya di Jakarta, Senin (11/02).

Ia menjelaskan, temuan yang didapati di daerah cekungan busur muka setelah melakukan survei seismik di perairan barat Aceh dalam kedalaman 500-800 meter dari dasar laut yang mem-punyai kedalaman 1.100 meter, mendapati perkiraan volume cadangan antara 17,1-10 miliar kubik. “Bila diketahui 1 meter kubik cadangan 6,29 barel, volume total minimumnya adalah 107,5 miliar barel dan volume maksimum 320,79 miliar barel,” jelasnya.

Menurut Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi BPPT Yusuf Surahman, penemuan cadangan migas tersebut ditemukan pada porositas 30 persen. Porositas adalah po-tensi batuan mengikat mi-nyak. Biasanya, kata dia, dari potensi cadangan tersebut, kandungan minyaknya hanya 15 persen. “Dengan demikian, cadangan minyaknya diperki-rakan bisa sampai 53 miliar barel,” ungkapnya.

Said menambahkan, pene-muan ini sudah dilaporkan kepada presiden untuk ditin-daklanjuti. Sejauh ini, kata dia, sudah ada penawaran untuk melakukan studi lan-jutan dari PT Pertamina (per-sero). “Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari Dirjen Migas Departemen ESDM,” kata Said. Pengamat perminyakan dari Exploration Think Thank Indonesia, An-dang Bachtiar menyatakan, setidaknya memerlukan wak-tu tiga tahun untuk membuk-tikan cadangan minyak ini. “Untuk biaya seismik ini saya perkirakan bisa US$5 juta-10 juta,” ujarnya.

Apabila, cadangan minyak di Aceh Barat ini memang ter-bukti, maka dapat dikatakan cadangan ini yang terbesar di dunia. Sebagai perbandingan, jumlah cadangan terbukti un-tuk Arab Saudi sebesar 264,21 miliar barel dan jum-lah cadangan untuk lapangan Banyu Urip, Cepu adalah se-kitar 450 juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan sebagai lapangan raksasa apabila volume cadangan terhitung mencapai 500 juta barel.(mdc/sbr)

© free template 3 columns